METODOLOGI
Data Desa Presisi dibangun secara buttom up dengan pendekatan yang kami istilahkan Drone Participatory Mapping (DPM). DPM adalah Pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi dalam melakukan pengumpulan data dengan mengkombinasikan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus. DPM dilakukan dengan prinsip pemberdayaan yang menempatkan warga desa sebagai subjek membangun data. Beberapa alur kerja yang dilakukan dalam membangun data desa presisi, meliputi:
Pelatihan dan peningkatan kapasitas
Pengambilan data citra desa
Digitasi partisipatif
Sensus dengan MERDESA Aplikasi
Analisis data spasial dan sosial berbasis artificial intellegence
QUOTES
Dr. Sofyan Sjaf
“Pertautkan inovasi bersama orang desa akan membawa perubahan subtantif bagi masa depan desa dan negeri kita”
Dr. Sofyan Sjaf
“Kemajuan teknologi harus di siasati sebagai instrumen kerja-kerja konsolidasi dan pengorganisasian desa dan warganya!”
Dr. Sofyan Sjaf
“Persoalan penting yang dihadapi desa hari ini adalah ketersedian data presisi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk perlaksanaan pembangunan desa”
Dr. Sofyan Sjaf
“Potensi desa dan pemudanya harus dijawab kampus merdeka melalui strategi yang responsif terhadap perubahan, agar optimalisasi sumber daya agromaritim mampu tercapai”
Memadukan numerik dan spasial dengan tingkat akurasi tinggi yang memberikan gambaran aktual dan sesungguhnya, itulah proyeksi riil DPP. DDP merupakan solusi pasti untuk mengatasi permasalahan dalam membuat kebijakan. Itulah jawaban defenitif atas pertanyaan keraguan tentang mengapa pembangunan selalu gagal dan tidak signifikan. Desa jantung pertahanan pembangunan Indonesia, dalam setiap detak dan degup. Di area itulah, DDP memberikan kesadaran diagnostik dan aksi partisipatif di dalam perancangan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi pembangunan. Era gelap berbasis perkiraan dan intuisi sudah selesai. Kini semua harus berfondasikan informasi dan data yang termutakhirkan.